Pemberlakuan Regulasi EURO menyangkut batas polusi kendaraan bermotor di Indonesia pada mulanya mengakibatkan perubahan populasi motor… hampir semua motor 2 tak tak diproduksi lagi. Satu-satunya yang bertahan hanyalah ninja 150 series. efeknya bukan hanya itu power motor sport rata-rata ikutan tersunat terlebih saat pemberlakuan EURO2. Beberapa motor mengalami penyunatan tenaga sebut saja Scorpio, Tiger dan Satria FU150. Bebek sedikit tertolong karena dibenamkan duluan tehnologi injeksi, Si Vixion sport yang duluan pakai injeksi juga terbukt ga ikutan tersunat tenaganya malah naik.
Euro2 membatasi pembakaran yang menghasilkan oksida nitrogen (NOx) sebesar 0,3 g/km, emisi hidrokarbon (HC) 1,2 g/km untuk motor di bawah 150 cc dan 1 g/km untuk motor diatas 150 cc serta karbon monoksida (CO) sebesar 5,5 g/km.
Sementara dengan standar Euro3 setiap motor hanya memproduksi Nox sebesar 0,15 g/km dengan produksi CO sebesar 2,0 g/km dan HC sebesar 0,8 g/km di motor dibawah 150 cc serta 0,3 g/km di motor bermesin diatas 150 cc. sumber : http://ardianacong.wordpress.com/2012/04/28/indonesiareadytoeuro3/
pada motor karbu, pemberlakuan EURO2 bisa disiasati dengan penggunaan knalpot ber catalyc converter, penerapan dengan technologi Secondary Air Supply System dan sejenisnya (penyebutan mungkin berbeda-beda tiap pabrikan) yang cara kerjanya kira-kira dengan penyemprotan oksigen di saluran hasil pembakaran :), cara lain dengan penyesuaian ulang parts karburator (skep, pilot jet, main jet, dll) yang diprioritaskan bukan untuk power namun cenderung ke efisiensi dan hasil pembakaran yang lebih bersih. Disinyalir inilah yang bikin tenaga motor tersunat. Menuju EURO3 motor karburator tentunya lebih susah lagi dikilik agar memenuhi regulasi. Solusinya ya pakai injeksi yang menjamin pencampuran bahan bakar dan udara lebih sempurna sehingga menghasilkan hasil pembakaran yang lebih bagus. Karena pembakaran lebih sempurna ini motor akan tambah irit dan power motor bertambah.
jadi ga perlu kuatir EURO3 bikin power motor bakal tersunat.
yang perlu dikhawatirkan ternyata bukan soal itu namun efek lain. seperti kemungkinan dipaksanya konsumen menggunakan bahan bakar yang mendukung EURO3, kemungkinan diskontinyu-nya beberapa motor seperti Ninja 2 tak, Satria FU150, honda tiger, thunder dan bisa jadi Scorpio ( eh tapi klo mau scorpio bisa disulap jadi Fazer 250 🙂 ), serta makin meranaya bengkel umum yang ga sanggup beli alat setting / diagnosa motor injeksi.