Awalnya lihat penampakan spion ini pada mobil milik teman, pas jalan ke salah satu pusat perbelanjaan ketemu juga barang yang persis dipakai rekan SF. Spion tengah mobil model cembung dan lebih panjang dari aslinya. Cara pasangnya cukup simpel… cukup dikaitkan pada spion ori mobil anda.
fungsional
All posts tagged fungsional
Semua motor tunggangan SF punya box penyimpanan barang… tiger pake box K45, spin pake box K42, Nmax sendiri sudah tersedia ruang penyimpanan cukup mumpungi dibawah joknya… hanya ninja yang ga pake… emang barang apa saja sih yang selalu menghuni box SF.. lumayan sih… toolskit, jas hujan dual piece, kabel kopling, cable ties, plus sandal cadangan buat jaga2 saat hujan. Saat parkir, box berfungsi mengamankan helm.
Setir Nmax tergolong lebar… SF merasa lebarnya ngalahi tiger apalagi Ninja 250… ditambah spion yang lebarnya melebihi setir motor bikin mati kutu di kemacetan. 2 Minggu lebih riding Nmax menembus kemacetan sekitar 54 km perhari bikin SF merasa kudu cari pengganti spion Nmax. Syaratnya kudu ringkas dan cermin wajib cembung. Awalnya ingin variasi yang banyak dipakai motor sport premium seperti ninja untuk tetap dipasang di setir Nmax,namun saat hunting di sekitaran harapan indah, SF ga nemu yang pas. Selain cermin datar, spionnya juga terlalu kecil.
Beruntung saat googling,SF nemu seller di lazada yang jual spion pendek dengan cermin cembung… langsung saja SF pesen satu… apalagi harganya cukup kurang ajar… 40ribu !!! Merknya TGP khusus untuk motor yamaha dengan aksen warna putih.
Berikut perbandingan dengan spion ori…
Pemasangan agak membingungkan… drat spion sebelah kanan berulir terbalik… ga pas sama adaptor spion Nmax.. SF coba tuker-tuker adaptor kanan kiri tetep saja ulirnya ga cocok… dari pada pusing SF copot saja adaptornya…
Tanpa adaptor spion baru langsung plek terpasang ke dudukan spion.
Kesannya selama berkendara… Passs…. !!! Sangat membantu selap selip saat macet… ga kuatir nyenggol pengguna jalan lain…konsentrasi mata hanya tertuju pada ujung setir saat dikemacetan, pandangan tetap luas dan ga terhalang badan pengendara. Jelas karena setir Nmax sendiri sudah lebar….
Racun spion nempel di tebeng depan NMAX memang bergentayangan di internet.. namun entah kenapa SF merasa sayang jika pemasangannya kudu melubangi bodi… kuatir juga kalau kesenggol-senggol bodi bakal pecah mengingat spion cuma bertumpu pada plastik tipis.
Pertama kali melihat penampakan Nmax, ada 2 hal yang mengganjal hati dan ingin segera dioprek…
Pertama adalah dek tengah… Area tangki bensin ini disinyalir bakal langsung baret kena sandal anak anak.. Apalagi kalau krucil berdua inginnya didepan… Langkah awal langsung saja tutup dengan stiker hitam dof.
Sf demen sama modif yang satu ini. Sealiran dengan SF nih..
P200NS ini milik salah seorang kepala bagian dikantor SF. Usia yang tergolong senior mempengaruhi pertimbangan dalam memodifikasi motornya… Catat saja….
1. Tambahan spakbor belakang agar ga nyiprat (telah SF bahas artikel lalu)
2. Tankbag yang diberi alas dari tatakan dashboard mobil agar tidak merusak cat tangki
3. Kepet spakbor depan tambahan yang bikin sendiri
Mantab modifikasi yang fungsional… Daripada menang gaya tapi nyusahin … 🙂
Next sepertinya beliau ingin upgrade kaki kekar….
Dulu saat kita kecil kadang ga ngeh kenapa orang tua ngelarang kita melakukan ini itu… padahal dalam pandangan kita yang dilarang itu justru yang enak-enak
Pengambilan keputusan dapat dipengaruhi oleh usia. Ada komentar dari bro awansan diartikel beberapa hari lalu
Jadi kalau disuruh milih suatu asesori motor misalnya spakbor (seperti artikel SF kemaren) Pilih spakbor Ninja atau Spakbor megapro lama belum tentu orang yang lebih tua bakal milih spakbor megapro karena alasan lebih fungsional alias fungsi utama spakbor menahan cipratan lebih maksimal. SF sendiri contohnya jika rute harian SF normal jalan raya perkotaan milih spakbor Ninja 250 alasannya terlihat serasi dengan dimensi tiger SF yang sudah mengaplikasikan ban gambot. Tapi kalau rute SF sering lewat jalan berlumpur ya pilihan terpaksa jatuh ke spakbor megapro… meski ada rekan yang nyeletuk ga pantes dipasang di tiger SF.
So…Situasi juga jadi pertimbangan… kebutuhan juga. Kebutuhan ABG SMA mungkin beda dengan Om-Om— SF ingat saat berdebat dengan ortu saat memilih motor pertama. SF bersikukuh motor batangan Bokap maunya belikan motor bebek alasannya bisa dipinjem Ibu, bisa angkut barang banyak, irit , dll. SF tetep pilih motor cowok/ batangan alasannya lebih terasa laki…
Sekarang sudah ga ABG apa milih bebek/ matic dibanding motor cowok gitu? Belum tentu juga… lihat situasi… kalau beberapa bulan lalu mungkin SF akan memilih matic, tapi sekarang mending sport (atau matic gambot kali ya 😛 ) alasannya : dulu rute SF penuh kemacetan jelas lebih nyaman pakai matic. Lah sekarang lebih joss… banyak jalur bebas hambatannya, belum lagi sering berhadapan dengan jalan berlumpur, rusak serta banyak dilewati truk kontainer… jelas lebih nyaman motor batangan karena lebih stabil, dan lebih “terlihat” pengendara lain…
Berarti satu hal yang jelas… semakin dewasa semakin bisa menentukan skala prioritas… jangan omongin soal hobby loh karena kadang diluar nalar
Eh ya… sebenernya produsen motor, dll bisa menjaring segala lapisan usia…. caranya : bikin motor yang keren, powerful namun juga irit dan fungsional dapet… apalagi kalau harganya murah 😛 . masalahnya kalau ada motor kaya gini yang lain mau jualan apa ….
Eh tapi banyak juga sih modif fungsional namun juga upgrade tampilan… nah kaya gini nih yang SF demen
misal : pemasangan box pada motor turing, pemasangan handguard,windshield lebar, dll
kecuali yang satu ini :
pasang strobo bagi sebagian orang nambah gaya dan berfungsi ngusir orang… (eh orang berumur yang motornya ratusan juta juga banyak ya yang ginian 😆 )
Rute SF yang baru pasca pindah rumah bikin tunggangan perlu menyesuaikan. Gimana tidak rute/jalan tembus yang SF lewati berbatasan dengan tambak kanan-kirinya… Bisa dibayangkan jika hujan atau pasca hujan. Motor seolah-olah berlivery asli Jawa alias Batik coklat .
Spakbor depan replika Ninja 250 ternyata signifikan menyumbang cipratan di sektor tangki,shroud,blok mesin, hingga di tutup aki tiger, SF juga ga lepas dari cipratan. Terutama di bagian ujung kaki hingga diatas dengkul… Meski secara tampilan, spakbor ninja ini lumayan serasi di Tiger, namun tidak secara fungsional. Akhirnya spakbor replika (replika =bahasa kerennya imitasi 😆 ) ini terpaksa lengser dan diganti dengan spakbor megapro… biarlah meski banyak yang bilang tampilan motor tambah culun yang penting mengurangi cipratan
Nyambung artikel kemaren. Salah seorang rekan sF yang dulunya pengguna yamaha mx ber box belakang beralih ke matik honda karena pertimbangan bagasi ekstra luas. Bukan hanya itu… pengguna MX lainnya yang pernah nampang di artikelnya SF juga berniat ganti motornya jadi vartech 125!!! Mungkin lain cerita jika ada matik yamaha yang menawarkan helm fullface in
Salah satu pertimbangan konsumen memilih motor adalah fungsionalitas, apalagi bagi rider yang sudah punya anak-istri. Nah nampaknya Yamaha kurang memperhatikan hal ini. Kapasitas bagasi yang paling besar yamaha ada pada xeon dengan kapasitas cuma 13 liter bandingkan dengan spacy dan Vartech 125 yang 18 liter . Sementara si xeon cuma cukup menampung sebuah helm half face yang diatur sedemikian rupa agar bisa masuk, si spacy/vartech dengan lahapnya menelan helm fullface bulat-bulat 🙂 komparasi silahken lihat disini . Belum lagi jika di timbang soal kapasitas tangki bensin. Soul GT pemegang tangki bensin terbesar dideretan matik yamaha dapat menampung 4.8 liter(cuman kapasitas bagasi kecil 8.8 liter) bandingkan dengan spacy yang 5 liter atau vartech yang bisa menampung 5.5 liter…pas banget bagi yang males sering antri di pom bensin.
Untuk memperluas pangsa pasarnya, saat ini honda makin melengkapi jejeran helm innya melalu Vartech 125 dan rencana kedepannya Scoopy juga di helm in kan. Eh ya… hampir ketinggalan Honda juga punya Supra 125 helm in loh dengan kapasitas bagasi dan bensin yang lebih lega, sementara yamaha sama sekali ga punya motor ginian.
Kalau begini terus jelas yamaha makin ketinggalan lah wong pasarnya lebih sempit (anak muda) dibanding honda yang menyasar segala lapisan alias PALUGADA(aPA yang LU mau Gue ADA). Fungsional naik, pangsa pasar makin luas, bukan begitu …..!?
Ngomong soal modifikasi lagi nih…:-) ada yang modif gini-gitu, ekstreem ga karuan, ada yang modif simpel, ada yang kecepatan ada yang kenyamanan dll apa semua karena selera? Ndak juga! materi dan kebutuhan juga berimbas banyak pada modifikasi yang kita lakukan. Dengan budget rendah (rider pelajar biasanya) tapi ingin tampil lain daripada yang lain dan tampak gaul (menurut pikirannya sendiri) tinggal beli ban sepeda trus tempelin deh di motor, atau karena kebutuhan selera pun bisa dikorbankan misalkan saja pengguna motor sport yang penyuka kecepatan tapi tuntutan kerja menuntut sering bawa kerjaan banyak dirumah terpaksa pasang rear box meskipun berlawanan dengan selera ngebut dia. Atau pasang windshield pada motor tunggangan karena sering buat jalan-jalan dengan si kecil. Sedikit beda dengan rider yang tergolong mampu, begitu mudahnya memilih modifikasi bahkan ganti motor/ mobil sesuai selera dan kebutuhan.
Intinya satu … yang penting mendapat kepuasan setelah motor dimodif! jangan malah galau setelah modif 🙂
Afdolnya motor buat kerja sih cukup motor spec pabrikan saja karena ndak gampang rewel. Hindari motor korekan, modif kelistrikan atau modif kaki-kaki ekstreem, bakal nyusahin jika bermasalah dijalan. Dalam kasus SF terlambat masuk kantor apapun alasannya potong gaji! Jumlahnya cukup bikin cenut-cenut.
Motor korekan tentu riskan mesin rusak, misal motor bore up gampang overheat, modif per kopling racing rawan kabel kopling putus, dll. Modif kelistrikan ekstreem juga bikin motor bermasalah, misal pasang lampu pernak-pernik, klakson, lampu hazard, nah kalau sambungan kabelnya ga rapi bisa bikin korslet dan jika daya perangkat elektronik terlalu besar bisa bikin aki tekor bahkan kiprok jebol, apalagi motor injeksi, ngeri kalo sampai ada apa-apa dengan ICUnya. Modif kaki-kaki ekstreem juga bisa bikin problem dijalan, misal pasang kaki2 moge selain membebani kerja mesin, rantai serta baut gir juga gampang jebol. Kaki ceking seperti cacing apalagi, rawan bocor dan gampang selip. Gimana kalau motor oprekan, pake perangkat listrik aneh-aneh serta pake ban cacing? Keblinger namanya 😆
Namun bukan berarti motor harian buat kerja ga boleh dimodif loh. Menurut SF malah harus tapi modif yang bikin nyaman, misal bikin kontur di jok agar empuk layaknya sofa, ganti shockbreaker yang lebih empuk dan nyaman, pasang raiser setang , ganti ban tubeless biar anti bocor, modif tuas perseneling jungkit jadi injakan, dll. Motor nyaman saat tiba ditempat kerja tubuh ga capek dan semangat kerja tetap terjaga. Saat pulang kerja emosi masih terjaga dan bisa nglayani permainan si kecil (dan bundanya 😛 )